Unissula Webinar Istighotsah Bersama 3 Masjid Besar, MUI dan PWI Jateng

Semarang. www.panjinasional.net – Penceramah asal Rembang KH Qoyyum menjelaskan dalam Al-Quran banyak sekali kalimat yang menyertakan pertanyaan yang artinya apakah (hal). Antara lain apakah kamu sanggup berhenti dari kemungkaran dan kemaksiatan, apakah kamu sanggup berhenti dari perbuatan dosa, apakah kamu sanggup menjadi orang yang benar2 muslim,  apakah kamu sanggup menjadi golongannya orang-orang yang bersyukur, dan sebagainya.

“Karena pada dasarnya kemungkaran dan kemaksiatan lah yang menjadi penyebab datangnya musibah termasuk wabah corona yang kini mampu menghebohkan dunia,” kata pria yang akrab dipanggil Gus Qoyyum dalam webinar yang diprakarsai Universitas Islam Sultan Agung berkerja sama dengan Masjid Agung Semarang, Masjid Baiturrohman, Masjid Agung Jawa Tengah,  MUI dan PWI Jawa Tengah, Rabu (25/8/2021) malam.

Gus Qoyyum menjelaskan ketika masyarakat bergelimang dosa yang diakibatkan dosa intelektual, ideological maupun dosa akibat perbuatan diri sendiri, maka sudah seharusnya itu semua distop disudahi agar benar-benar menjadi orang yang taat kepada Allah,  menjadi orang muslim.  Orang kalau sudah dalam tataran ini, hewan buas pun akan takut, juga virus maupun orang yang akan berbuat kriminal  kepadanya. 

Pertanyaan berikutnya adalah apakah kamu sanggup menjadi orang yang bersyukur ?. Dalam tingkatan ini, sungguh ironis sekali kalau ummat Islam di Indonesia tidak melaksanakannya. Indonesia sudah dikarunia alam yang menghasilkan kekayaan hingga melimpah ruwah. Pemandangannya pun begitu indah disertai sumber daya manusia yang cukup mumpuni. 

Bacaan Lainnya

“Namun sangat disayangkan jika keberadaan bangsa Indonesia ternodai oleh merebaknya miras maupun narkoba. Karena jika memang demikian, pas dengan visi misi dialognya iblis yakni memasyarakatkan minuman keras dan narkoba serta menyemburkan kedengkian di benak setiap orang,” ungkap Gus Qoyyum yang dalam penyajian mengupasnya secara ilmiah. 

Kalau gerakan iblis tersebut sudah menyatu di masyarakat, jelasnya, mengakibatkan mikro dan makrokosmos tak lagi bisa stabil tinggal menunggu kehancurannya. Sebaliknya di berbagai literasi telah dijelaskan kalau orang itu baik dan sholeh, kebaikan dan kesholehannya akan berdampak pada kestabilan segalanya. Kehidupannya baik dan matinya pun akan tetap baik. “Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk golongannya orang-orang yang baik hasanah di dunia dan hasanah di akhirat,” pintanya.(Mim).

Pos terkait