Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Satu Warga Gresik Jadi Korban

GRESIK, www.panjinasional.net – Pertandingan BRI Liga 1 Antara Persebaya vs Arema di stadion Kanjuruhan Malang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya.
Kekalahan tuan rumah Arema memicu kemarahan suporter yang turun ke tengah lapangan setelah pertandingan usai. Untuk menghalau para suporter tersebut petugas menembakkan gas air mata ke para suporter dan kerusuhan semakin tidak terkendali.
Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang membawa duka mendalam. Satu dari ratusan korban meninggal adalah warga Desa Banyuurip, Ujungpangkah, Kabupaten Gresik bernama Hidayatus Tsaniah.

Perempuan 24 tahun itu hadir menonton di stadion laga Arema FC dan Persebaya bersama saudaranya pada Sabtu (1/10/2022).

Ketika kerusuhan itu, nyawa Hidayatus tak tertolong. Dia merupakan satu dari 127 orang, korban yang dikabarkan meninggal dunia.

Selama ini, Hidayatus berdomisili di Malang. Dia telah menyelesaikan studi di Universitas Islam Malang (Unisma) program studi pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah. Dia merupakan alumni Ponpes Mambaul Ihsan.

Bacaan Lainnya

Dari pantauan, lantunan ayat suci Alquran terdengar dari rumah warna hijau tersebut. Sanak keluarga serta tetangga takziah ke rumah duka.

Mohammad Khizam, Perangkat Desa Banyuurip membenarkan ada salah satu warganya meninggal dunia karena tragedi kerusuhan di Kanjuruhan.

“Oh nggeh, jenazah sampai Gresik di rumah duka jam 07.30 Wib, ini masih banyak dari sanak keluarga mempersiapkan. Jenazah sudah disucikan juga,” katanya, Minggu (2/10/2022).

Dikatakan Khizam, almarhumah akan dikebumikan di taman pemakaman umum (TPU) Desa Pangkahkulon. Hal ini karena permintaan keluarga.

“Kami sediakan mobil ambulans, rencananya bakda dzuhur nanti akan dimakamkan di Pangkahkulon,” ujarnya

Khizam menerangkan, pemerintah desa mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Hidayatus. Dia merupakan anak dari tokoh masyarakat desa setempat.

“Kami mengucapkan berbelasungkawa, semoga Allah SWT, mengampuni khilaf dan dosa saudara kita, Almarhumah yang telah berpulang,” imbuhnya.

Dilansir dari laman PSSI, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu dini hari.

Seperti diketahui, pertandigan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3 untuk tim tamu berakhir ricuh seusai laga. Ribuan suporter Arema FC turun ke lapangan meluapkan emosi karena timnya kalah.

“PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang,” kata Iriawan. (shol)

Pos terkait