TOGA Sejuta Manfaat: Mahasiswa UMM Membagikan Jamu dan Memberikan Edukasi Cara Membuat Jamu yang Benar dan Manfaat dari Kunyit Asem

Panjinasional.net – Mahasiswa PMM UMM Kelompok 34 terus berinovasi memanfaatkan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang ada di Kampung Tangguh Semeru, Desa Kademangan dalam meningkatkan imunitas tubuh dengan mejadikannya jamu. Jamu merupakan minuman tradisional yang menjadi ciri khas negara Indonesia. Negara yang terkenal akan kekayaan rempah-rempahnya sehingga banyak sekali ditemukan berbagai macam jamu. Di tengah pandemi saat ini, jamu dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga tidak mudah sakit. Salah satu jamu yang dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah jamu kunyit asem.

Kegiatan ini dilakukan pada hari jum’at, 28 Agustus 2020 dan membagikannya ke warga Kampung Tangguh Semeru, Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Koordinator PMM UMM Endi Sagita Dini juga mengatakan jika kegiatan ini dapat di lanjutkan oleh warga dilingkungan keluarga khususnya, “TOGA merupakan tanaman yang banyak manfaatnya, salah satunya dapat dibuat menjadi jamu, jamu dapat digunakan untuk meningkatnkan kekebalan tubuh diera pandemi saat ini agar tidak mudah sakit, salah satu jamu yang dapat dibuat dengan mudah adalah  jamu kunyit asem. Harapan kedepannya warga dapat membuat jamu sendiri dengan cara yang benar untuk di minum di keluarga masing-masing” ungkapnya.

Kegiatan ini dilakukan, agar masyarakat dapat memanfaatkan TOGA sebagai minuman tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh di era pandemi covid-19, mengetahui cara pembuatan dan manfaat dari jamu tersebut. Mahasiswa PMM mendatangi rumah-rumah warga Kampung Tangguh Semeru untuk membagikan jamu kunyit asem dan memberikan edukasi cara pembuatan dan manfaat dari jamu kunyit asem itu sendiri.

Kepala Desa Kademangan Moelyani juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa PMM atas apa yang dilakukan oleh mahasiswa, “kegiatan ini sangat bagus, masyarakat bisa memanfaatkan tanaman yang mereka punya seperti TOGA, dapat membuat jamu kunyit asem dengan benar dan harapannya masyarakat juga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari hari” pungkasnya.

Bacaan Lainnya

Tidak lupa Dosen Pendamping Lapang dari PMM UMM Kelompok 34 Beti Istanti Suwandayani, M.Pd selalu memantau dan selalu memberikan dukungan agar mahasiswa selalu memberikan kontribusi terbaik di desa pengabdian dan tetap selalu terapkan protokol kesehatan, “selalu semangat dan selalu berikan kontribusi terbaik didesa pengabdian, tidak lupa selalu terapkan protokol kesehatan, semoga Allah selalu melindungi” ungkapnya.***tri/umm.

Pos terkait