Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Buka Pendidikan Kecakapan Wirausaha

Sumenep, www.panjinasional.net – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Kabupaten Sumenep, Moh. Iksan, S. Pd., M.T, membuka secara resmi Pendidikan Kecakapan Wirausaha (IPW) Jenis Keterampilan Jasa Pelayanan Pendukung Laundry kerjasama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Nurul Musthafa Ambunten, Kecamatan Ambunten, dengan Direktorat Pembinaan Kusus dan Pelatihan Kusus Dikjend Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Tahun 2021. Juma’t (18/6/2021)

Program kegiatan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (IPW) dengan Jenis Keterampilan Jasa Lelayanan Pendukung Laudry ini akan diadiakan selama kurang lebih 1 (satu) bulan.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Moh. Iksan, S. Pd., M.T., didampingi Kepala Bidang (Kabid) PAUD dan PNF dan Kasi Kelembangaan serta Camat Ambunten saat membuka kegiatan tersebut.

Plt, Kepala Dinas Pendidikan mengatakan  bahwa pihaknya melihat Ketua PKBM itu luar biasa, mampu menjalin komunikasi dengan pusat dalam untuk memetik unduh program yang dalam rangka untuk memberikan keterampilan kepada PKBM atau kelompok belajar.

Bacaan Lainnya

” Nah saya berharap ini bisa dituntaskan,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Moh. Iksan, S. Pd., M.T., (19/6/2021).

Kemudian pihaknya berharap dalam program kegiatan tersebut ada efek atau saen efek manfaat, dimana setelah ini tidak hanya berhenti disini. Tapi tumbuh berkembang dalam Wirausaha tentang masalah laundry ini.

” Jadi karena ini positif dan tidak hanya di Ambunten ya. Jadi di Kecamatan lain harus juga bisa berperan aktif menerobos sampai ke Kementerian untuk mendapatkan program tersebut,” harapannya.

” Kita coba lagi bila perlu kedepan lebih banyak lagi. Bila perlu di setiap Kecamatan ada program ini bisa diambil Kementerian,” imbuhnya.

Sementara itu menurut Isma’el, Ketua PKBM Nurul Musthafa menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan pelatihan tersebut agar bisa menciptakan lapangan kerja buat anak-anak yang lulus SMA tapi masih belum bekerja. ” Makanya saya ajukan keterampilan ini agar mereka itu bisa berwirausaha minimal dalam keluarga,” katanya.

Jadi kata dia mereka tidak pintar di dalam mencuci tapi juga bisa mengoperasikan alat-alat yang kita miliki. ” Kedepan setelah pelatihan ini selesai kita akan melakukan pendampingan, bagaimana anak-anak itu bisa berwirausaha minimal bisa bekerjasama dengan orang lain.

Dikatakan setelah saya melapor ke Dinas Pendidikan ternyata responnya sangat bagus dan beliau itu bersedia memberikan bimbingan. Karena setelah ini kita akan magang di hotel kaberes.

” Insyaallah kalau prestasi lembaga kita itu bagus, Insyaallah penilaian dari Kemendikbud itu seandainya kita bagus, maka kita akan terus mendapatkan program ini,” katanya.

Dikatakannya, jadi kita hari ini akan melaksanakan dengan mesin pembaca waktu, artinya ketika memulai pembelajaran aplikasi itu jalan.

” Jadi kontrolnya langsung dari Kemendikbud. Apabila kita melanggar maka sanksinya kita akan mengembalikan dan lembaganya akan di blok NPSN nya, ketika kita melanggar aturan yang di sepakati Kemendikbud,” pungkasnya.@qib)

Pos terkait