Pedagang Sapi Sumenep Menangis, Asosiasi Tuntut Pemerintah Bertanggung Jawab

Sumenep, Panjinasional.net – Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep yang menutup pasar hewan di masa Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai mendapat kritikan keras dari Ketua asosiasi pedagang sapi dan kambing di Kabupaten Sumenep.

Pasalnya, akibat kebijakan tersebut para pedagang sapi dan kambing Qurban di Sumenep menangis lantaran mengalami kerugian yang cukup signifikan.

Sami’udin, selaku Ketua asosiasi pedagang sapi dan kambing Sumenep mengaku sangat prihatin terhadap kebijakan sepihak pemerìntah yang melakukan penutupan sejumlah pasar ternak/hewan di Sumenep.

” Akibat kebijakan tersebut hampir semua pedagang sapi mengalami kerugian yang cukup signifikan. Hal itu dikarenakan banyaknya sapi dan kambing dagangan teman-teman yang tidak terjual,” katanya kepada media ini. Senin (19/07/2021) melalui pesan Aplikasi WhatsAppnya.

Bacaan Lainnya

Bahkan kata dia, hingga hari ini (H -1 lebaran), ada sapi dagangan teman-taman yang sama sekali belum terjual. Padahal uang yg mereka gunakan untuk membeli sapi-sapi tersebut hasil dari ngutang dan ada bunganya.

” Kalo sapi-sapi Qurban yang tidak terjual saat ini dan akan dijual lagi usai penerapan PPKM Darurat, otomatis para pedagang akan rugi,” terang dia.

Dikatakan Udin biasa disapa, sapi-sapi yang akan dijual oleh para pedagang saat ini adalah sapi yang cocok buat Qurban. Karena saat ini memang momentnya orang akan ber Qurban.

” Sementara penutupan sejumlah pasar hewan yang dilakukan pemerintah pada saat detik-detik atau hangat-hangatnya pasar yakni H-8 Idhul Adha. Sehingga pedagang tidak bisa memasarkan sapi dagangannya,” ujarnya.

Jadi, sambung Udin atas kejadian tersebut, pemerintah harus bertanggung jawab untuk memberikan solusi kepada teman-teman pedagang. Jangan biarkan mereka menangis lantaran banyak mengalami kerugian dan banyak menanggung hutang.

” Ada penerapan kebijakan ya harus ada kebijakan solusi juga dong. Solusi itu untuk mengimbangi kebijakan yang merugikan rakyat ini,” tukasnya.@dar/qib)

Pos terkait