Madiun, www.panjinasional.net – Desa Wayut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, yang berbatasan dengan wilayah Kota Madiun, memiliki struktur tanah yang cukup labil. Sehingga dalam pembangunan infrastruktur harus extra hati-hati, supaya kondisi bangunan tetap kokoh.
Terlebih untuk memperkuat kondisi jalan, maka diperlukan Talut Penahan Tanah agar kondisi jalan menjadi kuat dan baik untuk memperlancar arus transportasi.
Dari pantauan di lapangan, kondisi jalan yang tidak ditalut akan cepat rusak karena tidak ada penahan sisi kanan dan kiri jalan. Apabila ada kendaraan bermuatan berat, maka kondisi jalan tidak akan kuat menahan beban dan mengakibatkan kondisi jalan rusak dan berlubang-lubang.
“Setelah sebagian arus jalan desa ditalut, maka untuk memperbaiki kondisi jalan yang rusak saat ini. Pemerintah desa berfokus pada program pengaspalan jalan dengan sistem hotmix, supaya kondisi jalan desa tampak halus dan baik serta aman bagi pengendara dari gangguan jalan yang rusak”, ucapnya.
Lebih lanjut, “Program pembangunan pengaspalan ini menjadi prioritas utama, karena bertujuan untuk memperbaiki dan memperkuat kondisi jalan supaya tidak mudah rusak terlebih dalam menghadapi musim penghujan ini. Bilamana kondisi jalan sudah diaspal, maka akan memberikan rasa nyaman bagi pengguna jalan dan wajah desa menjadi tampak bagus ,” terang Kades Subroto.
Wilayah Desa Wayut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, terletak ditempat yang strategis dan dekat dengan Kota Madiun.
Oleh karena itu, Kades Subroto, yang sudah menjabat 3 periode ini, berkomitmen dan bertekad ingin membangun dan memajukan desanya, dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang menjadi aspirasi masyarakat desanya. Sehingga pembangunan yang dilaksanakan saat ini sudah tepat sasarannya.
Pembangunan yang dilakukan di Desa Wayut, ditangani oleh TPK yang sudah ahli dibidang pembangunan infrastruktur.
“Pembangunan yang dilaksanakan di Desa Wayut ini merupakan Hasil Musrenbangdes yang telah digelar, dihadiri oleh tokoh-tokoh Lembaga dan tokoh masyarakat dari berbagai wilayah yang ada di desa ini. Sehingga pembangunannya diusahakan merata ke seluruh wilayah dan dapat dinikmati langsung oleh masyarakat desa,” tegas Kades Subroto.
Untuk tahun ini, pembangunan program pengaspalan jalan diprioritaskan lebih dahulu, yang berguna memperbaiki kondisi jalan dan untuk memperindah penampilan wajah desa.
Selanjutnya, mengenai anggaran yang diterima desa, baik dana desa maupun BKK yang diterima, akan diserap dan dioptimalkan untuk kemajuan dan perkembangan desanya, untuk mewujudkan visi-misi desa yang selaras dengan visi-misi Bupati Madiun. Supaya menjadi desa yang aman, tertib, mandiri, sejahtera dan berahklak mulia.
Menurut Kades Subroto, wilayah yang dilakukan pengaspalan hotmix ada di RT.06, RT.14, RT.24, dan RT.29 yang menelan anggaran sebesar Rp 350 juta bersumber dari anggaran BKK.
“Kami atas nama Pemerintahan Desa Wayut, mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang telah mengucurkan dana untuk anggaran pembangunan desa, dan berharap dana yang diterima bisa diserap secara optimal untuk menggerakan roda perekonomian desa ini. Masih banyak wilayah yang belum dibangun karena terbentur anggaran. Semoga kedepannya menjadi lebih baik lagi ,” pungkas Kades Subroto.
Karena pembangunan desa ini menjadi tanggungjawab bersama, maka semua elemen desa harus terlibat aktif mendukung program pembangunan yang sudah berjalan saat ini.(Warti)