Buntut Penggelapan Bantuan KJU BAZNAS Desa Kertosono, Warga Desak Mundur Ridloi Dari Jabatannya

0
324
Saat warga datangi balai desa Kertosono

Gresik, www.panjinasional.net – Puluhan warga desa Kertosono kecamatan Sedayu Gresik meluruk ke Balai desa Kertosono menuntut Ridloi Mundur sebagai perangkat desa karena menggelapkan dana Bantuan dari Basnaz Gresik.

Bersama karang taruna dan perwakilan warga mereka melampirkan tanda tangan sebagai bentuk tuntutan agar kasi pemerintahan desa Kertosono dipecat atau disuruh mundur dari jabatannya.

Tuntutan tersebut karena Ridhoi sebagai kasi pemerintahan sekaligus ketua kelompok binaan BAZNAS Kabupaten. Gresik yang ada di desa kertosono telah menggelapkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik kepada 20 orang peternak kambing di Desa Kertosono Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik.

” aduan warga ini di kuatkan dengan bukti rekening penerimaan dana serta pernyataan 3 orang saksi anggota binaan dan diperkuat oleh pernyataan dari pendamping BAZNAS. Juga Aduan dari bapak Hadi Siswanto terkait pengurusan data kependudukan dikenakan biaya oleh Sdr. Ridhoi selaku kasi pemerintahan sebesar Rp. 250.000″ Ujar Hasan Ketua karang taruna desa setempat.

Ditambahkan, berdasarkan UU No. 24 Tahun 2013 Tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan Pasal 79A menyatakan bahwa pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan tidak di pungut biaya.

” warga desa kertosono meminta kepada Bapak Kepala Desa berlaku adil dan menindak dengan tegas atas perilaku Ridhoi tersebut. Dan layak untuk di Pecat karena sudah tidak amanah menjalankan tugasnya ” imbuhnya.

Mendapati tuntutan dari warga, Ridloi, kasi pemerintahan desa Kertosono menjelaskan dana bantuan baznas sejatinya turun untuk 16 peternak masing-masing mendapatkan satu juta rupiah.

“Sebenarnya hanya turun 16 orang yang mendapatkan bantuan, namun skrg Kok jadi 20 orang saya tidak tahu. Mungkin yang lebih paham pendamping dari basnaz. Uang tersebut merupakan dana untuk pembentukan koperasi bersama desa Bangeran, Kerto dan sidorukun yang akan diberi nama koperasi sumber barokah ” jelas Ridloi di Balai desa dihadapan warga.

Dihadapan warga, Ridloi juga meminta maaf dan akan menerima keputusan dari kepala desa, dan dirinya siap mundur dari jabatan sebagai perangkat desa demi terciptanya situasi yang kondusif di masyarakat desa Kertosono.

Sementara Hajir Kepala desa Kertosono saat di konfirmasi melalui telepon tidak diangkat, begitu juga saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, hanya di baca (pukul 16.25) dan tidak memberikan jawaban atau komentar apapun.

Warga memberikan Waktu satu Minggu untuk Kepala desa setempat memberikan keputusan atas tuntutan warga. Dan akan mendatangkan massa yang lebih besar lagi untuk melakukan aksi di Balai desa hingga akan menyegel kantor Desa Kertosono.

“Apabila tuntutan kami tidak terpenuhi dalam waktu satu minggu maka kami akan menggerakan masa yang lebih besar dan sebelum tuntutan kami terpenuhi kami akan menyegel kantor desa.” Pungkasnya (shol)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini