Konten YouTube TikTok Twitter Facebook Bisakah Menggerus Profesi Jurnalis Era Digital

0
31
Konten YouTube TikTok Twitter Facebook Bisakah Menggerus Profesi Jurnalis Era Digital
Ilustrasi Medsos

Panjinasional.net Opini || Perkembangan dunia Globalisasi informasi dan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap perilaku bagi profesi orang, baik yang berlatar belakang lembaga, komunitas, pekerja hingga pengangguran sekarang sudah bisa berselancar dengan Dunia Digital, seperti YouTube, TikTok, Twitter, Facebook dan masih banyak Aplikasi konten lainnya yang dikenal dengan istilah MedSos, Sehingga bisa menggerus Profesi Wartawan atau Jurnalis.

Sekarang, Jutaan masyarakat yang telah menggunakan Medsos Era Digital seperti menemukan dunia lain untuk berselancar sesuai kebutuhan sesuai karakter, kepentingan pribadi hingga kelompok, disana ada kebebasan beraktivitas secara luas yang sulit dikontrol dan dikendalikan.

Kebanyakan pengguna Medsos 

dengan istilah Netizen ada yang memberikan informasi positif dan bermanfaat, namun banyak juga yang memicu komentar-komentar negatif dan misinformasi.

Meskipun Medsos tak memenuhi kriteria sebagai sebuah informasi aktual, namun banyak masyarakat yang terlanjur mempercayainya karena sulit membedakan antara fakta dan pernyataan berlebihan. Akibatnya, banyak pertanyaan yang dilontarkan masyarakat yang waras tentang makna kebebasan di Era Digital yang sudah kebablasan?. Medsos seakan-akan menjadi ladang bersenggama tanpa batas makna dan norma. Walaupun demikian info Medsos kadang juga dibutuhkan oleh jurnalis.

Posisi Jurnalis Era Digital

Bagaimana posisi jurnalis yang kredible menghadapi tantangan era digitalisasi dalam upaya menuangkan karya informasi aktual ditengah-tengah merebaknya berita simpang-siur di Medsos.

Menurut saya (penulis), Taruhan karya jurnalistik menghadapi informasi liar di era kebebasan dunia maya adalah kredibilitas medianya. Maka peran Google menjadi ajang tumpuan, bagaimana agar berita-berita karya jurnalis dapat terangkat menjadi artikel yang banyak diminati pembaca (view’).

Memang, Setiap jurnalis akan memikirkan topik yang akan ditulis menjadi artikel berita. Seorang jurnalis akan mempertimbangkan adanya 10 Nilai Berita, seperti faktual, magnitude, dampak, proximity, unik, prominence, human interest, konflik, kejutan, dan informatif bagi khalayak, meski demikian karya jurnalis masih harus bersaing keunggulan topik dengan mutu berita faktual, tetapi tanpa ditunjang oleh sebuah framing di google apalah artinya.

Disinilah arti peran dan fungsi digitalisasi yang harus dipahami wartawan agar bisa membedakan mutu dan manfaat karya artikelnya dengan perselancaran netizen di dunia medsos.

Penulis: Gatot Irawan. DPP Wartawan Kompeten Indonesia. Ketua Dept.Infokom Reclasseering Indonesia-Jatim

Artikulli paraprakWabup Sidoarjo Subandi Hadiri Ruwat Desa di Desa Buncitan Sedati
Artikulli tjetërPaud Siap Wujudkan Jatim Sehat dan Bebas Stunting
TENTANG KAMI Melewati Satu Dasa Warsa lebih, media Cetak dan online Panjinasional.net yang telah menjadi rujukan dan konsumsi publik guna mendapatkan berita dan informasi yang akurat dan kredibel. Media siber yang menapaki media daring sejak 01 Juni 2010 ini, terus mengembangkan diri dan mempertahankan arus jurnalisme sebagai mitra kritis membangun dan independen.Menjaga Konsekuensi dan Komitmen yang terus tumbuh menjadi perusahaan media terintegrasi dan unggul di tengah percepatan kemajuan teknologi informasi, membuat berbagai terobosan harus dilakukan. Kehadiran konten berkualitas di berbagai platform media digital, termasuk media sosial terregistrasi di Google Berita merupakan sebuah kepercayaan yang telah tercapai.Dalam era digitalisasi, Kami akan terus berupaya menghadirkan informasi berkualitas kepada publik, baik dalam format teks, foto, maupun videog. Sembari terus memposisikan diri sebagai media siber yang selalu abdate, terdepan dan tepercaya. Sesuai Amanah UU No.40 Tahun 1999 Tentang Pers.@Salam Redaksi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini